Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, yaitu pertumbuhan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang, terdistribusi di berbagai wilayah, dan dapat mengurangi ketidaksetaraan pendapatan. Pembangunan yang berkelanjutan menjadi syarat perlu bagi keberhasilan suatu negara; namun demikian, belum cukup apabila tidak diikuti dengan pembangunan yang inklusif. Pembangunan yang inklusif dimaknai sebagai pertumbuhan yang tidak hanya menciptakan peluang ekonomi baru, tetapi juga menjamin aksesibilitas yang sama terhadap peluang yang tercipta untuk semua segmen masyarakat, khususnya bagi masyarakat miskin. Perkembangan perekonomian Indonesia selama 13 tahun terakhir menunjukan hal yang membanggakan, laju pertumbuhan perekonomian terus meningkat dari 4,4 persen pada tahun 2002 menjadi lebih dari 4,9 persen di tahun 2015. Selain itu, perubahan angka kemiskinan yang ditunjukan oleh besarnya tingkat penduduk miskin di Indonesia juga menunjukan hal yang positif. Sepanjang tahun 2002-2015 persentase jumlah penduduk miskin di Indonesia terus berkurang dari 20,2 persen menjadi 11,1 persen (BPS, 2016). Sementara itu, pada saat yang sama pertumbuhan ekonomi di Indonesia ternyata menimbulkan kesenjangan pendapatan yang tinggi. Angka rasio Gini tahun 2002 sebesar 0,33 dan meningkat menjadi 0,408 pada tahun 2015.
Artikel selengkapnya silahkan buka Link berikut:
http://perencanapembangunan.or.id/wp-content/uploads/2016/06/MENGUKUR-PERTUMBUHAN-INKLUSIF2.pdf
Terimakasih atas infonya, sangat membantu jangan lupa visit http://pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id/